Anatomi Tubuh untuk Desain
G. Anatomi Tubuh untuk Desain
Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi seorang fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini merupakan landasan atau keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik.
Perbandingan
tubuh merupakan ketentuan yang dipakai untuk menggambar ukuran tubuh
manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang
yang sesungguhnya dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan.
1. Pengertian Anatomi Tubuh
Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan
mulai dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi
dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan tubuh dengan
bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya
persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher
dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus
sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk
memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan
letak bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan
pertolongan garis-garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini
harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun
sampai ujung kaki.
2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi
tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang desainer dalam
menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain. Desain busana pada
anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang
disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat
semakin jelas dan menarik dibandingkan tanpa anatomi tubuh. Selain itu
perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih
mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian
Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :
a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.
3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh
Salah
satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk
desain adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan
tubuh seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam
menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih
beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala
b.
Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi
kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut
dengan anatomi model.
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya
tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12
kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan
tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan
rohani, dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan
dan syarat sebagai berikut :
a.
Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu
penyakit seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk
atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.
4. Menggambar Perbandingan Tubuh
Perbandingan
tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali
tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan
anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh
dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat 11 x
tinggi kepala. Perbandingan tubuh menurut desain busana ini dapat di
lihat pada tabel berikut :
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan. Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1.
Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O
terletak pada bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang
garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala. Misalnya tinggi
kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm.
Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X
menjadi 8 ½ bagian.
2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6,
8 ½ seperti letak-letak bagian tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan
garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan
seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum
sempurna atau belum berdaging.
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala
2 = batas ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala
4 = batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala
4 ¾ = Ujung jari tangan
5 3/4 = lutut dan jarak lutut = lebar kepala
7 = betis
8 = pergelangan kaki
8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala
8 ½ = ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala
3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan
bantuan garis di atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh
sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.
5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian di wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan, dan kaki seperti pada gambar di bawah ini. Letak bagian-bagian wajah, yaitu:
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu
6. Anatomi ini dapat diubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggambar bermacam-macam busana. Lihat gambar di bawah ini.
Sumber http://anaarisanti.blogspot.com
Terima kasih Anda telah membaca BALAJAR CARA MEN DESAIN BUSANA (BAG 5). Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Kejahatan dan Kemuliaan yang lainya?
ARTIKEL TERKAIT :
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 1) - Desain Busana
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 2) - Unsur-unsur Desain Busana
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 3) - Prinsip-Prinsip Desain Busana
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 4) - Alat dan Bahan Untuk Mendesain
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 5) - Anatomi Tubuh untuk Desain
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 6) - Menggambar Bagian-bagian Tubuh
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 7) - Gerakan Tubuh pada Desain Busana
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 8) - Menggambar Bagian-Bagian Busana
- BALAJAR CARA MENDESAIN BUSANA (BAG 9) - Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar
Sumber http://anaarisanti.blogspot.com