SEMUA BERAWAL DARI... (kata itu diberi nama CINTA)

DIsarankan ...

aaaku. Powered by Blogger.

PROLOG

Tri Sulistyo Sebelumnya aku sampekan maap se-gede2-nya, kalo mungkin aja tulisan ato postingan banyak dari copas punya senior2 dan aku lupa ambilnya. Hingga gak aku cantumin sumbernya. Cuman satu yang aku yakinin bila bila senior semua ikhlas...

Ikhlas adalah ...

Sesungguhnya tujuan utama agama Islam adalah agar manusia beribadah kepada Allah Ta’ala dengan ikhlas. Allah Ta’ala berfirman:
Dan mereka tidaklah diperintahkan kecuali agar beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (terjemah: Al Bayyinah: 5).

Ta’rif (definisi) ikhlas
Ikhlas secara bahasa artinya memurnikan sesuatu dan membersihkannya dari campuran. Secara istilah, ada beberapa ta’rif, di antaranya adalah:
-    Ikhlas adalah pensucian niat dari seluruh noda  dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Noda di sini misalnya mencari perhatian makhluk dan pujian mereka.
-    Ikhlas adalah pengesaan Allah Ta’ala dalam niat dan ketaatan.
-    Ikhlas adalah melupakan perhatian makhluk dan selalui mencari llah Ta’ala.  antaranya adalah:
-    ya dari campuran. perhatian al Khaliq.
-    Ikhlas adalah seorang berniat mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadahnya.
-    Ikhlas adalah samanya perbuatan seorang hamba antara yang nampak dan yang tersembunyi.
Singkatnya, ikhlas adalah seseorang beribadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya, takut terhadap siksa-Nya dan ingin mencari ridha-Nya.
Dzun Nun Al Mishriy rahimahullah berkata: “Tiga tanda keikhlasan adalah: (1) Seimbangnya pujian dan celaan orang-orang terhadapnya, (2) Lupa melihat amal dalam beramal, (3) Dan mengharapkan pahala amalnya di akhirat.”
Kedudukan Ikhlas
Ikhlas adalah asas keberhasilan dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Ikhlas bagi amal ibarat pondasi bagi sebuah bangunan dan ibarat ruh bagi sebuah jasad, di mana sebuah bangunan tidak akan dapat berdiri kokoh tanpa pondasi, demikian juga jasad tidak akan dapat hidup tanpa ruh. Oleh karena itu, amal shalih yang kosong dari keikhlasan akan menjadikannya mati, tidak bernilai serta tidak membuahkan apa-apa, atau dengan kata lain “wujuuduhaa ka’adamihaa” (Keberadaannya sama seperti ketidakadaannya).
Ikhlas juga merupakan syarat diterimanya amal di samping sesuai dengan Sunnah. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam hadits Qudsi:
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Aku sangat tidak butuh sekutu, siapa saja yang beramal menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan meninggalkan dia dan syirknya.” (HR. Muslim)

Tempat Ikhlas
Ikhlas tempatnya di hati. Saat hati seseorang menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota badan yang lain ikut menjadi baik. Sebaliknya, jika hatinya rusak, misalnya oleh riya’, sum’ah, hubbusy syuhrah (agar dikenal), mengharapkan dunia dalam amalnya, ‘ujub (bangga diri) dsb. maka akan rusaklah seluruh jasadnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ .
“Apabila hati menjadi baik, maka akan baik pula seluruh jasadnya, dan apabila hati menjadi rusak, maka akan rusak seluruh jasadnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Seseorang dituntut untuk berniat ikhlas dalam seluruh amal shalihnya, baik shalatnya, zakatnya, puasanya, jihadnya, amar ma’ruf dan nahi munkarnya, serta amal shalih lainnya, termasuk belajarnya. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Janganlah kalian belajar agama karena tiga hal; agar dapat mengalahkan orang-orang jahil, agar dapat mendebat para fuqaha’ dan agar perhatian orang-orang beralih kepada kalian. Niatkanlah dalam kata-kata dan perbuatan kalian untuk memperoleh apa yang ada di sisi Allah, karena hal itu akan kekal, adapun selainnya akan hilang.”
Buah yang dihasilkan dari keikhlasan
Buah yang dihasilkan dari keikhlasan sungguh banyak, seorang yang ikhlas dalam mengucapkan Laailaahaillallah, maka Allah akan mengharamkan neraka baginya. Seorang yang mengikuti ucapan muazin dengan ikhlas, maka Allah akan memasukkannya ke surga. Seorang yang menuntut ilmu agama dengan ikhlas, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Seorang yang ikhlas menjalankan puasa, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Bahkan perbuatan mubah akan menjadi berpahala dengan keikhlasan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِيَ بِهَا وَجْهُ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا حََتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya kamu tidaklah menafkahkah satu nafkah pun karena mengharapkan keridhaan Allah, kecuali kamu akan diberikan pahala terhadapnya sampai dalam suapan yang kamu masukkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari-Muslim)
Perhatikanlah kisah tiga orang yang bermalam di sebuah gua, lalu jatuh sebuah batu besar  menutupi gua tersebut, sehingga mereka tidak bisa keluar. Masing-masing mereka berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal shalih yang mereka kerjakan dengan ikhlas, akhirnya Allah menyingkirkan batu tersebut dari gua, hingga mereka semua bisa keluar. Ini sebuah contoh buah dari keikhlasan.

Akibat tidak ikhlas
Sebaliknya, jika amal shalih dikerjakan atas dasar niat yang tidak ikhlas, bukan mendapatkan pahala, bahkan mendapatkan siksa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Ia pun dihadapkan, lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmatNya, ia pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) berperang di jalan-Mu hingga aku mati syahid”, Allah berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan sudah dikatakan demikian”, kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke neraka. (Kedua) seorang yang belajar agama, mengajarkannya dan membaca Al Qur’an, Ia pun dihadapkan, lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku (gunakan untuk) mempelajari agama, mengajarkannya dan membaca Al Qur’an karena Engkau”, Allah berfirman: “Kamu dusta, sebenarnya kamu belajar agama agar dikatakan orang alim, dan membaca Al Qur’an agar dikatakan qaari’, dan sudah dikatakan”, kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke neraka. (Ketiga) seseorang yang dilapangkan rezkinya dan diberikan kepadanya berbagai jenis harta, ia pun dihadapkan, lalu Allah mengingatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, ia pun mengingatnya, kemudian ditanya, “Kamu gunakan untuk apa nikmat itu?” Ia menjawab, “Tidak ada satu pun jalan, di mana Engkau suka dikeluarkan infak di sana kecuali aku keluarkan karena Engkau”. Allah berfirman, “Kamu dusta, sebenarnya kamu lakukan hal itu agar dikatakan sebagai orang yang dermawan dan sudah dikatakan“, kemudian Allah memerintahkan orang itu agar dibawa, lalu ia diseret dalam keadaan telungkup kemudian dilempar ke neraka.” (HR. Muslim)
Contoh Riya’ dan kurang ikhlas
Berikut beberapa contoh riya’ dan amalan yang kurang ikhlas:
-  Seorang menambahkan lagi ketaatannya ketika dipuji, atau mengurangi bahkan meninggalkan ketaatan ketika dicela.
-  Seseorang beramal shalih dan berakhlak mulia agar dicintai orang-orang, diperlakukan secara baik dan mendapat tempat di hati mereka. Jika hal itu tidak tercapai, ia pun berat sekali melakukannya.
-  Seseorang bersedekah karena ingin dilihat orang, jika tidak ada yang melihatnya, ia tidak mau bersedekah.
-  Ibnu Rajab berkata, “Dan termasuk penyakit riya’ yang tersembunyi adalah bahwa seseorang terkadang merendahkan dirinya, di hadapan manusia, mengharap dengan itu agar manusia melihat bahwa dirinya adalah seorang tawadhu’, sehingga terangkat kedudukannya di sisi mereka dan mendapat pujian dari mereka..”
-  Seorang yang berjihad agar ia terbiasa perang.
Keadaaan manusia dalam beramal shalih
Orang-orang dalam beramal shalih beraneka ragam sbb:
-   Ada yang beramal shalih, niatnya murni riya’, seperti orang-orang munafik. Di mana, amal yang dilakukan tidak lain agar mendapatkan perhatian dari orang lain. Amalan ini sia-sia.
-   Seorang yang beramal shalih, niat asalnya karena Allah bercampur riya’ dari awal hingga akhirnya. Nas-nas yang shahih menunjukkan bahwa amalnya juga sia-sia.
-   Seorang yang beramal shalih, niat asalnya ikhlas lillah, namun kedatangan riya’ di tengah-tengahnya. maka dalam hal ini ada dua keadaan:
  1. Awal ibadah dan akhirnya terpisah, maka yang awalnya sah dan yang terakhirnya sia-sia. Contoh: Seseorang mempunyai 20.000,- yang ingin disedekahkannya, ia pun menyedekahkan 10.000, yang pertama ikhlas lillah, namun 10.000,- sisanya karena riya’. Maka yang pertama sah, sedangkan yang kedua sia-sia.
  2. Awal ibadah dengan akhirnya menyatu. Dalam hal ini ada dua keadaan juga:
    1. Riya’ yang datang tiba-tiba dilawannya, kemudian berhasil disingkirkan.  Maka amal shalihnya tetap sah.
    2. Riya’ yang datang tiba-tiba dibiarkannya, akhirnya dirinya terbawa oleh riya’ tersebut. Maka dalam hal ini amalnya sia-sia.
Obat Riya’
Di antara sebab timbulnya riya’ adalah karena lemahnya keimanan dan karena kebodohan. Oleh karena itu, ketika iman lemah, seseorang mudah berbuat maksiat, Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِينَ يَزْنِى وَهْوَ مُؤْمِنٌ ، وَلاَ يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهْوَ مُؤْمِنٌ ،
“Tidaklah berzina seorang pezina ketika dia sedang berzina sedang dia seorang mukmin, dan tidaklah ia meminum khamr ketika dia sedang meminumnya sedang dia mukmin (HR. Bukhari)
Demikian juga, seseorang tidaklah berbuat kemaksiatan kecuali karena ia jahil (bodoh), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Segala maksiat itu bersumber pada kebodohan, dan seandainya manusia mengetahui ilmu yang bermanfaat niscaya ia tidak melakukan maksiat.” Selanjutnya beliau berkata ketika menafsirkan ayat:
Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah ulama (terj. Al Fathir: 28).
“Setiap orang takut kepada Allah dan taat kepada-Nya serta tidak memaksiati-Nya maka dia adalah alim/berilmu.”
Obat lemahnya iman dan kebodohan adalah dengan belajar dan beramal.
Termasuk sebab timbulnya riya’ juga adalah karena menyukai pujian, takut celaan dan menyukai pemberian. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Tidak mungkin berkumpul bersama antara ikhlas dengan mencintai pujian, sanjungan serta tamak (rakus) terhadap harta manusia kecuali seperti berkumpulnya air dengan api, binatang dhab (mirip biawak namun kecil) dengan ikan besar (pemangsanya).”
Cara agar kita tidak cinta terhadap pujian manusia adalah dengan mengetahui bahwa pujian seseorang tidaklah bermanfaat apa-apa, demikian juga celaannya tidaklah berbahaya, yang bermanfaat adalah pujian Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan yang berbahaya adalah celaan-Nya. Sedangkan cara agar kita tidak tamak terhadap harta manusia adalah dengan mengetahui bahwa harta yang kita inginkan tersebut di Tangan Allah-lah perbendaharaan.
Termasuk cara agar dapat menghindarkan diri dari riya’ adalah dengan menyembunyikan amal shalih, hal ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, di antaranya, “Seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya (Sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim)
Termasuk obat pernyakit riya’ adalah:
-   Seseorang mengetahui bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala Maha Mendengar dan Melihat serta mengetahui apa saja yang kita sembunyikan dan kita tampakkan.
-   Meyakini bahwa pahala hanya milik Allah, selain-Nya tidak memiliki pahala.
-   Mengetahui bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya dibanding akhirat.
-   Berdoa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلشِّرْكُ فِيْكُمْ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلِ، وَسَأَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتَهُ أُذْهِبَ عَنْكَ صِغَُارُ الشِّرْكِ وَكِبَارُهُ، تَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Syirk yang menimpamu lebih halus daripada rayapan semut. Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang jika kamu lakukan, niscaya akan dihilangkan darimu syirk yang besar maupun yang kecil. Yaitu kamu berkata: “Allahumma…dst (artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahui, dan aku meminta ampun kepada-Mu terhadap hal yang tidak aku ketahui.” (Shahihul Jami’: 3625)
Kesimpulannya, bahwa amalan yang didasari motivasi mencari pujian dan sanjungan manusia atau mengharapkan imbalan dari mereka merupakan amalan tercela meskipun zhahirnya kelihatan sebagai amal shalih. Namun demikian, tidaklah mengurangi keikhlasan jika ternyata ada orang lain yang memuji amalnya, asalkan niatnya tetap ikhlas lillah berdasarkan hadits riwayat Muslim bahwa Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seseorang yang beramal karena cinta kepada Allah, lalu orang-orang memujinya, maka Beliau menjawab:
تِلْكَ عَاجِلُ بُشْرَى الْمُؤْمِنِ
“Itu adalah kabar gembira bagi seorang mukmin yang disegerakan.”
Marwan bin Musa
Maraaji’: Al Ikhlas (Syaikh Abdul Muhsin Al ’Abbad), Kitab Al Ikhlas (Husain Al ‘Awaaisyah), Nuurul Ikhlas (DR. Sa’id Al Qahthaani), Ikhlas versus Riya’ (Majalah As Sunnah Edisi 08/IV/1421-2000, tulisan M. Abu Hamdan) dll.

Sumber : http://www.masjidalamanah.com

Di atas Langit Ada Langit

kisah nabi musa as yang berguru kepada nabi khidir as ini diambil dari al-qur'an surat Al-Kahfi 60-82.dan ada sebagian ulama yang menjelaskan bahwa asalnya mulanya nabi musa as berguru kepada nabi khidir as awal kisahnya yaitu bahwa ketika itu nabi musa merasa diri orang yang paling pandai dan berpengetahuan luas pada zamannya.dan alloh ingin memberi pelajaran kepada nabi musa bahwa ada hamba alloh yang di karunia ilmu laduni yaitu ilmu yang langsung di ilhamkan kepada orang yang di kehendaki alloh.dan nabi musa pun disuruh oleh alloh untuk berguru kepada hamba alloh tersebut. dan di suruh mencarinya diantar  pertemuan 2 lautan.


singkatnya berangkatlah nabi musa mencari pertemuan yang menghubungkan  2 lautan yang di firmankan alloh kepadanya.setelah bertemu dengan hamba alloh itu (nabi khidir a.s) nabi musa pun meminta kepada nabi khidir untuk ikut bersamanya dan berguru kepadanya,dan nabi khidir pun berkata " sesungguhnya kamu sekali-sekali  tidak akan sanggup untuk sabar bila kamu mengikutiku dan bagimana kamu bisa sabar, bila kamu tidak mengetahu pegetahuan tentang itu".

tapi nabi musa a.s tetep menjelaskan kepada nabi khidir a.s bahwa kamu akan melihat aku termasuk orang yang  bersabar,dan akhirnya nabi khidir pun mengijinkan nabi musa a.s untuk ikut bersamanya tapi dengan mengajukan syarat dan berkata kepada nabi musa a.s,"bila kamu melihat aku berbuat sesuatu kamu jangan banyak bertanya sebelum aku sendiri yang akhirnya menjelaskan kepadamu,karena kamu tidak memiliki pengetahuan tentang itu,"

singkatnya berangkat mereka berdua ketika memasuki suatu perkampungan mereka hendak menyebrang menggunakan perahu,dan pada saat itu nabi khidir pun melubangi perahu yang akan di tumpanginya,melihat perbuatan tersebut nabi musa pun bertanya kepada nabi khidir alasan melubangi perahu tadi, dan nabi khidir menjawab kamu tidak akan sanggup sabar bersama ku"dan nabi musa pun meminta maaf atas khilafannya tersebut"

mereka pun berangkat meneruskan perjalannya kembali,sesampainya lagi di suatu kampung mereka bertemu dengan anak kecil,tapi nabi khidir malah membunuhnya,melihat perbuatan itu pun nabi musa kembali bertanya kepada nabi khidir mengapa engkau membunuh akan kecil yang tidak berdosa dan yang masih suci,dan nabi khidir pun berkata,"sesungguhnya kamu tidak akan pernah sanggup sabar untuk mengikutiku"nabi musa pun meminta maaf kembali atas kehilafannya dan berkata  kepada nabi khidir bila kamu mendapati aku bertanya kepadamu lagi,kamu boleh tidak mengijinkanku untuk mengikutimu lagi,karena kamu telah memberiku kesempatan untuk ke 2 kalinya.

dan perjalanan pun di lanjutkan kembali,sesampainya mereka di suatu kampung mereka meminta penduduk kampung untuk menjamu mereka(memberi makan kepada mereka)tetapi penduduk kampung itu tidak mau menjamu mereka,dan mereka pun berangkat,kembali pada sudut kampung mereka melihat rumah yang hancur tanpa dinding,mereka pun memperbaiki rumah tersebut," melihat perbuatan itu lagi-lagi nabi musa bertanya kepada nabi khidir mengapa harus memperbaiki rumah yang penduduknya tidak ppernah berbuat baik pada orang lain,"

lalu nabi khidir pun menjawab,inilah akhir dari perjalanan kita dan perpisahan antara kamu dan aku,lalu nabi khidir pun menjelaskan alasan-alasan mengapa dia melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat agama, adapun alasan mengapa saya melobangi bahtera (perahu) karena itu perahu milik (kepunyaan )orang-orang miskin yang bekerja sebagai nelayan,sedangkan dihadapan mereka ada raja (penguasa )yang zalim,yang suka merampas perahu-perahu yang bagus untuk di jadikan milikinya.maka aku melobanginya agar perahunya tidak jadi di rampas,

alasan ke 2 mengapa saya membunuh anak kecil tadi,sesungguhnya kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin,dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong orang tuannya unuk melakukan kesesatan   dan kekafiran.dan kami menghendaki,supaya tuhan mereka mengganti bagi mereka anak yang lebih baik dan soleh,yang akan menyayangi orang tuanya.

alasan ke 3 mengapa kita memperbaiki gubuk itu,kerana gubuk itu milik ke dua anak yatim di kota itu dan di bawahnya ada harta karun yang di simpan bagi merek berdua,sedangkan ayahnya adalah seorang yang saleh,maka ruhan menghendaki agar supaya mereka sapai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu

sebagai rahmat dari tuhan mu.dan bukanlah aku melakukan itu semua menurut kemauanku sendiri.demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.dan akhirnya pun mereka berpisah.

sumber http://petualang-web.blogspot.com/

Pasang Retsleting Jepang Pakai sepatu tunggal (sebelah)

Retsleting jepang berbeda dengan retsleting pada umumnya. Karena retsleting tersebut dibuat agar dari luar tidak tampak. oleh karena itu pemasangannya juga membutuhkan cara atau trik dan keahlian. Cara ini menggunakan mesin jahit biasa namun menggunakan sepatu jahit tunggal atau satu.




Langkah-langkah :
1. Lepas sepatu mesin yang terpasang. Untuk diganti denga sepatu tunggal.

pada bagian kiri dari dudukan sepatu Anda akan melihat ada sekrup

Kendurkan sekrup untuk melepaskan dudukan sepatu
 
Dudukan sepatu yang sudah di lepas Anda akan melihat yang tersisa sekarang hanya batang tempat dudukan sepatu tadi terpasang

2. Pasang dengan sepatu tungga.
dan kencangkan dengan obeng


Sepatu sebelah sudah terpasang pada mesin jahit portable Anda


Step by step memasang  
Retsleting Jepang    



STEP    1


Buat Anda yang baru pertama kali akan menjahit retsleting Jepang, sebaiknya mencoba terlebih dahulu pada perca kain. Gunting perca dengan ukuran 40 cm x 15 cm  ( 2 lembar ) 

Retsleting Jepang yang dipakai adalah yang panjangnya 25 cm

Ini adalah bagian depan dari bahan Buat garis bantu 3 cm dari pinggir bahan dengan kapur jahit




STEP     2

Semat retsleting pada bahan sebelah kanan, 

posisi kepala retsleting harus di bawah


 Buat tanda pada batas bagian bawah retsleting, 

kemudian buat tanda lagi 5 cm keatas yang di beri tanda anak panah

Tanda anak panah adalah batas jahitan



STEP    3

Jahit perlahan-lahan  sampai tanda yang ada anak panahnya tadi
Usahakan jahitan mepet sekali dengan gigi retsleting

Apabila kurang mepet retsleting masih bisa terlihat


Jahitan retsleting Jepang yang bagus adalah 
yang tidak terlihat ( invisible zipper )



STEP    4


Hasilnya setelah dijahit, 

kepala retsleting saya tarik keatas  




STEP   5


Kemudian semat retsleting pada bahan sebelah kiri, 

perhatikan kepala retsleting harus berada di bawah  


Perhatikan baik baik foto diatas, 

jangan sampai Anda terbalik memasangnya

STEP  6


Untuk menjahit pada bagian ini harus dari bawah ke atas, 

karena possisi sepatu sebelah nya  

Jadi Anda harus membalik posisi jarum pentulnya dulu yaa ...  

Kemudian jahit perlahan lahan dari bawah ke atas, 

usahakan untuk menjahit semepet mungkin dengan gigi retsleting


STEP    7



Ini adalah hasil nya, 

retsleting Jepang Anda sudah terpasang 

Tetapi retsletingnya masih bisa terlihat  

Ini harus di perbaiki lagi 



STEP    8

Cara memperbaikinya adalah dengan menjahit ulang lagi  

Tapi tidak perlu di dedel, 

Anda hanya menambah jahitan lebih mepet / sedekat mungkin 

dengan gigi retsleting


Jahit lagi sisi bahan sebelah kanan, pada waktu menjahit gigi retsleting di tarik ke arah kanan dengan jari Anda

Kemudian jahit sisi bahan sebelah kiri



STEP   9 

Retsleting Anda sekarang sudah tidak terlihat lagi 

Tarik kepala retsleting ke atas 


STEP    10


Langkah terakhir adalah menjahit bagian bawah 

Tumpuk bagian depan dari bahan


STEP    11



Kemudian jahit ke bawah dengan kampuh  3 cm, 

sisa retsleting juga di semat dengan jarum pentul 

supaya tidak terjahit 

Jahit dengan posisi sepatu sebelah seperti pada foto diatas 


STEP    12

MENJAHIT BET SERAGAM SEKOLAH DENGAN RAPI

Musim-musim awal pembelajaran seperti sekarang ini, banyak para ibu yang kebagian tugas untuk menjahit bet seragam anaknya. Mungkin masalah menjahit bet seragam ini kelihatan sepele dan tidak terlalu mendapat perhatian, tapi kalo bet seragam ini menjahitnya kurang rapi, tentunya akan mengurangi kerapian seragam yang dipakai. Selain itu bet yang bentuknya melengkung, bersegi-segi, tentunya akan menyulitkan kita dalam menjahitnya.
Disini saya akan berbagi tips / trik menjahit bet agar hasilnya rapi dan langkah-langkah menjahitnya pun mudah

  • Pertama tama yang harus kita lakukan tentunya menyiapkan bet yang akan dijahit, pakaian yang akan ditempeli bet dan kain lapisan tipis yang tembus pandang
  • Gunting lapisan seperti bentuk bet (gambar 1)
  • Tempelkan lapisan diatas bagian baik bet karena kain lapisannya tipis maka kita bisa melihat gambar bet dibawahnya (gambar 2)
  • Jahit pinggir bet kira-kira berjarak 2 milimeter dari garis pinggir bet gunanya adalah untuk memberi jarak lipatan agar pas dibalik garis pinggir bet tidak ikut terlipat kebawah.
  • buat lubang ditengah lapisan caranya tarik lapisan dari bet dan gunting pas ditengah gunanya untuk membalik bet ke bagian baik (gambar 3)
  • sebelum dibalik rapikan dulu pingirnya, gunting ujungnya agar tidak terlihat tebal saat dibalik, serta jangan lupa memberi guntingan vertikal pada bagian yang melengkung (gambar 4)
  • Balik melalui lubang dilapisan yang sudah kita buat tadi dan rapikan ujung-ujungnya, kalau perlu kita seterika dulu agar rapi sebelum dipasang


  • Sedangkan untuk cara pemasangannya, paskan ditempat yang ingin dipasangi bet, luruskan bagian atas dan bawahnya , jangan sampai miring setelah itu semat dengan jarum pentul dan jahitlah, atau untuk lebih praktisnya setik renggang secara vertikal bet tersabut seperti gambar dibawah ini



  • Jahit mengikuti pinggir bet, tapi jangan memulainya pas disudut karena akan menimbulkan bet mudah terkelupas saat pinggir jahitannya sedikit terlepas, mulailah dari agak ketengah (lihat gambar dibawah ini) agar pertemuan jahitan kelilingnya tidak dibagian sudut, hal inijuga akan membuat jahitan kita terlihat lebih rapi 




  • Lepas jarum pentulnya / setikan renggang vertikalnya dan seterikalah
  • Nah bet kita sudah terjahit dengan rapi dan siap untuk dipakai ke sekolah
Sumber : http://anaarisanti.blogspot.com

DAFTAR ISI
Widget by Putra Q-Ae