SEMUA BERAWAL DARI... (kata itu diberi nama CINTA)

DIsarankan ...

aaaku. Powered by Blogger.

PROLOG

Tri Sulistyo Sebelumnya aku sampekan maap se-gede2-nya, kalo mungkin aja tulisan ato postingan banyak dari copas punya senior2 dan aku lupa ambilnya. Hingga gak aku cantumin sumbernya. Cuman satu yang aku yakinin bila bila senior semua ikhlas...

Memilih anak laki-laki atau perempuan menurut China


Banyak metode-metode ilmiah yang berguna untuk membantu keinginan memilih jenis kelamin anak. Contoh metode asam basa vagina ibu. Ada juga metode yang digunakan di dunia kedokteran yaitu ULTRASONOGRAFI (USG) untuk memperkirakan jenis kelamin anak di dalam kandungan. Hanya saja alat tersebut dapat dipergunakan ketika usia kandungan si ibu sudah menginjak usia 7 bulan.

Ternyata upaya manusia untuk memilih jenis kelamin anak ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Caranya dengan menggunakan tabel dengan cara menggabungkan unsur  bulan (ketika mulai hamil) dan usia ibu.

Tabel tersebut merupakan hasil penemuan di situs purbakala di Royald Tomb, dekat Beijing, Cina. Menurut hasil penelitian ahli purbakala yang menemukan tabel tersebut, usia tabel tadi kira-kira 700 tahun. Dan yang menjadikan kabar baik, bahwa sampai sekarang keakuratan tabel atau metode tersebut masih bisa diandalkan. Metode tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa inggris dan dinamakan CHOOSING A BOY OR GIRL CHINESE STYLE (memilih anak laki-laki atau perempuan menurut china). Metode ini tidak hanya dapat digunakan untuk meramalkan jenis kelamin da dalam kandungan saja. Akan tetapi juga dapat digunakan untuk merencanakan jenis kelamin anak untuk kedepannya.

Dengan menggunakan metode tabel ini, kita bias mengetahui jenis kelaminnya bayi sesudah positif hamil. Caranya, dengan mengetahui bulan pertama saat ibu hamil dan usia ibu ketika hamil. Contoh, di bulan januari (lihat kolom bulan) si ibu mulai hamil dan usia si ibu 25 tahun (lihat kolom umur). Dari bulan januari ditarik garis ke kanan sampai ketemu angka 25 di kolom umur. Disini ada tanda O. pada bab ini mempunyai maksud jenis kelaminnya anak yang akan lahir adalah perempuan (X tanda anak laki-laki dan O tanda anak perempuan, lihat/klik tabel 1 disini).

Seandainya usia seorang ibu sekarang 28 tahun dan mempunyai keinginan seorang anak perempuan maka seorang ibu wajib hamil di bulan Juni, Nopember atau Desember. Cara menggunakan tabel sama dengan diatas..

Dari tabel tersebut jika dicermati lebih mendalam, ternyata hamil di usia 18 tahun mempunyai kemungkinan anak laki-laki lebih besar. Jika diprosentase mencapai 83%. Hamil di usia 21 tahun mempunyai kemungkinan anak perempuan yang lebih besar antara 91% – 6%. Dan di usia 28 dan  29 tahun mempunyai peluang anak laki-laki dan perempuan yang seimbang. Yang perlu diingat tabel tersebut hanya digunakan untuk ibu yang bersia antara 18 – 45 tahun, dengan asumsi wanita diatas 45 tahun sudah menopause dan wanita kurang dari 18 tahun belum berproduksi.

UJI VALIDASI
Keandalan serta keakuratan metode tabel Choosing a boy or a girl Chinese style ini pernah di uji oleh agus susanto dan anang suhardianto, staf pengajar FMIPA, Universitas Terbuka (UT). Uji coba tadi diadakan pada ibu-ibu dosen UT sebanyak 9 di Jakarta di tahun 1991 yang lalu (lihat/klik tabel 2 disini).

Dari uji coba tadi ternyata ada 8 ibu yang cocok dengan perkiraan metode tabel tadi dan hanya satu ibu yang meleset dari perkiraan (ibu C).  dari data tersebut diatas bias ditarik kesimpulan bahwa perkiraan tabel china tersebut tadi “hampir mendekati kebenaran”.
Melihat hasil kesimpulan tadi bisa kelihatan mudah sekali untuk digunakan sebagai perencanaan jenis kelaminnya anak yang akan lahir. Seandainya para pembaca belum mantab, bisa dibuktikan, siapa saja bisa bisa dibuat percobaan. Dengan syarat bayi tersebut lahir normal tidak premature serta tidak kembar, dengan cara menghitung mundur hingga 9 bulan kelahiran dan dicocokan dengan usia ibu ketika hamil waktu itu selanjutnya dilihat tabel 1.

Jangan minum sebelum selesai makan

REPUBLIKA.CO.ID,  Anda memiliki kebiasaan banyak minum ketika sedang makan? Sepertinya Anda harus segera mengubah kebiasaan tersebut.
Sebab, meneguk air ketika makan ternyata dapat menghambat pencernaan di lambung.

Konselor mikrobiotik dari India, Shonali Sabherwal, mengatakan, ketika makan bukanlah waktu yang tepat untuk memuaskan rasa dahaga. "Orang-orang tidak tahu betapa minum air saat makan cukup mempersulit pencernaan mereka," ujar Sabherwal seperti dikutip Times of India.
Penelitian menunjukkan bahwa minum sedikit air selama makan tidak menjadi perhatian. Namun, minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Para peneliti menemukan bahwa yang terbaik adalah minum air sebelum makan dan dua jam sesudahnya. Hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.
Sabherwal mengatakan bahwa minum air ketika makan dapat mengencerkan konsentrasi asam lambung (HCl). Untuk mencerna makanan, tubuh memerlukan HCl dengan konsentrasi tertentu. Namun, kerena minum banyak air, konsentrasi HCl berkurang. Akibatnya, hanya sedikit makanan yang bisa dicerna oleh tubuh. Hal ini, jika dibiarkan terus bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Asam lambung, selain membantu pencernaan juga berfungsi sebagai anti bakteri. Jika lambung sudah tidak bekerja optimal, akan dapat mempengaruhi kerja organ pencernaan lainnya menjadi lebih berat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh.
Agar tak merasa haus ketika makan, Sabherwal menghimbau agar tak terlalu banyak makan makanan yang asin.  "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin karena  akan semakin membuat  haus," kata dia. Agar pencernaan tetap berjalan baik meskipun tanpa dibantu oleh air, ia menyarankan agar mengunyah pelan-pelan. Saat mengunyah, mulut mengeluarkan enzim yang membantu pencernaan makanan sehingga tugas lambung dalam mencerna makanan menjadi lebih ringan.

PERNIKAHAN & TANTANGANNYA

TRIBUNNEWS.COM - Ada yang bilang, pernikahan itu manis di awal, kemudian seiring dengan waktu akan menjadi semakin hambar.
Sementara penasihat dan terapis untuk masalah rumah tangga dan keluarga, Rita DeMaria, PhD, penulis buku The 7 Stages of Marriages, mengatakan bahwa sebenarnya perkawinan ini terbagi menjadi beberapa fase penting. Dan, pada setiap fase itu Anda dan pasangan akan menghadapi berbagai tantangan yang akan menentukan masa depan rumah tangga Anda berdua.
"Dengan memahami seperti apa fase-fase itu, Anda akan dapat senantiasa melalui tahun demi tahun dengan ikatan cinta dankomitmen yang semakin kuat," kata DeMaria.
Inilah lima fase penting perkawinan dan apa saja yang perlu Anda ketahui:
Fase 1: Bulan madu
Tahun-tahun pertama hingga sebelum kedatangan anak-anak adalah masa penuh gairah dan cinta. Semua selalu tentang Anda berdua. Berlibur berduaan ke tempat terpencil, bercinta di waktu-waktu tak terduga, semuanya membuat hubungan terasa begitu romantis bak di film-film.

Namun, sebaiknya Anda juga perlu berusaha membangun fondasi rumah tangga dari hal-hal yang berada di luar urusan kamar tidur. Ini saatnya bicara, apa yang akan Anda berdua rencanakan untuk masa depan keluarga. Kapan akan punya anak, lalu bagaimana karier Anda dan suami. Siapa yang akan mengasuh anak nanti, dan apa harapan suami untuk anak-anak dan juga Anda. Bicarakan ini, maka selanjutnya Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk perdebatan yang tidak perlu.
Fase 2: Memantapkan fondasi
Anak-anak mungkin belum lahir, tapi Anda mulai mengetahui kekurangan, kelebihan, serta kebiasaan buruk pasangan--begitu pula dengan dirinya terhadap Anda. Di tahap ini, Anda perlu belajar pentingnya kerjasama tim di dalam keluarga. Samakan kembali visi dan misi ke depan dan jalin kedekatan dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap Anda berdua, seperti keluarga besar misalnya.
"Salah satu penyebab pasangan suami-istri mengalami perceraian pada fase ini adalah karena mereka tidak berusaha untuk mempertemukan dua pikiran, dan malah menghindari perbedaan pendapat," kata Beverly Hyman, PhD, salah satu penulis buku How to Know If It's Time to Go: A 10-Step Reality Test for Your Marriage.

Fase 3: Keluarga adalah segalanya
Ini adalah fase terpenting dari kehidupan berkeluarga. Pada saat ini, Anda sudah membangun keluarga utuh dengan beberapa orang anak, membeli mobil dan rumah, dan mulai mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan masa depan. Hidup jadi semakin sibuk, dan menurut Dr Hyman, inilah saat yang rawan. Sebab, Anda jadi kurang memiliki waktu untuk berpikir tentang pasangan, bagaimana caranya agar bisa punya banyak waktu berdua, dan bagaimana menikmati keintiman dengan pasangan. Yang lebih banyak Anda pikirkan adalah anak-anak, pekerjaan, dan utang-utang yang harus dibayar.
"Sempatkan untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Atur rencana untuk bisa berduaan saja. Tidak perlu sampai meninggalkan anak, tapi mungkin dengan menunggu mereka tidur di malam hari, lalu Anda bisa nonton berduaan dengan pasangan dan bercakap-cakap. Lebih baik lagi, bila setelahnya 'percakapan' ini berlanjut di atas ranjang," saran Dr Hyman.

Fase 4: Kembali berdua
Ketika anak-anak sudah besar, menuntut ilmu atau bekerja di kota lain dan lebih sibuk dengan urusan pribadinya, Anda akan mendapati bahwa inilah saat ketika Anda kembali berduaan dengan pasangan. Berbeda dengan dulu pada waktu baru menikah, Anda mungkin bisa dibilang tidak punya banyak beban. Segala yang bersifat material sudah tercapai dan secara emosional Anda dan pasangan juga sudah jauh lebih matang.
Dr Hyman menyarankan Anda berdua untuk memanfaatkan fase ini dengan mencoba berbagai pengalaman baru. Seperti menekuni olahraga, berkebun, atau memelihara binatang. Anda bisa melakukannya bersama pasangan atau sendiri-sendiri.

Fase 5: Lengkaplah sudah!
Anak-anak sudah menikah dan membina rumah tangganya sendiri. Anda juga sudah pensiun dari pekerjaan dan punya banyak waktu bersama pasangan. Pada fase ini, Anda perlu menikmati segala yang telah Anda dapat selama perjalanan waktu. Tidak banyak yang perlu Anda hadapi lagi di fase ini, selain menyongsong hari tua bersama pasangan, sambil selalu menjalin kedekatan dengan anak dan cucu.

Cek tagihan telpon rumah dari ponsel

Walaupun sekarang ini keberadaan telpon rumah bukan lagi dijadikan sesuatu yang penting seiring berkembangnya teknologi komunikasi yang semakin murah dan mudah
sebagian orang masih menganggap telpon rumah sesuatu yang penting walupun terkadang tidak lagi digunakan untuk bertelepon melainkan hanya untuk mendapatkan akses internet via speedy.
Nah, jika kamu adalah salah satu pengguna telepon rumah ataupun flexy pasti setiap bulan kamu harus menyisihkan uang untuk membayar tagihanya dan adalah hal yang penting menurut saya untuk mengetahui berapa uang yang harus kamu bayarkan sebelum pergi ketempat pembayaran.
Sebenarnya kamu bisa mengetahui berapa tagihan telpon yang harus kamu bayar, kamu hanya perlu menggunakan ponselmu dan mengikuti langkah berikut:
1. Gunakan browser opera mini atau ucweb.
2. Akses ke http://infobill.telkom.co.id/
3. Selanjutnya tinggal pilih jenis telpon dan nomer telpon rumahmu dan bulan penagihan.

4. Jangan lupa masukan kode keamanan dengan benar.
5. Setelah loading kamu akan melihat besar tagihan lengkap dengan informasi apakah tagihan tersebut sudah dibayar atau belum beserta tanggal pembayaran jika sudah dibayar, biasanya terletak dibagian bawah.


dengan cara ini kamu tidak hanya bisa tahu tagihan telponmu kamu juga bisa mencari tahu tagihan telpon tetangga, teman maupun kerabatmu "plus" mengetahui apakah mereka sudah membayar tagihanya atau belum, kamu hanya perlu tahu nomer telpon mereka.

DAFTAR ISI
Widget by Putra Q-Ae