SEMUA BERAWAL DARI... (kata itu diberi nama CINTA)

DIsarankan ...

aaaku. Powered by Blogger.

PROLOG

Tri Sulistyo Sebelumnya aku sampekan maap se-gede2-nya, kalo mungkin aja tulisan ato postingan banyak dari copas punya senior2 dan aku lupa ambilnya. Hingga gak aku cantumin sumbernya. Cuman satu yang aku yakinin bila bila senior semua ikhlas...
> > Babad MADIUN (bagian 17)

Babad MADIUN (bagian 17)

|
4.   Tanah Perdikan Sewulan
Situs Perdikan Sewulan adalah cagar budaya peninggalan kerajaan Mataram yang masih tersisa hingga sekarang. Meski sudah berumur hampir tiga abad, arsitektur kuno yang terpajang masih kokoh berdiri. Gapura besar berwarna putih berdiri kokoh. Ornamen kaligrafi menghiasi setiap bagian dari gapura itu. Di bagian paling atas tertulis Masjid Agung Sewulan. Dan di kanan kirinya diberi corak bunga berjajar.
Situs Sewulan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Madiun. Apalagi, tempat ini merupakan salah satu cagar budaya peninggalan kerajaan Mataram yang tersisa. Pembangunannya pada tahun 1714 oleh Kiai Ageng Basyariyah. Beliau dulu adalah seorang Kiai pimpinan Pesantren dan juga sebagai penyebar Agama Islam di wilayah tersebut.
Nama sewulan berasal dari kata sewu wuwul (seribu hektar) berdasarkn cerita, pendiri Desa Sewulan bernama Bagus Harun, seorang santri dari Tegalsari, Ponorogo. Pada waktu pemerintahan Susuhunan Paku Buwono II, yang memerintah mulai tahun 1727-1749, terjadi pemberontakan Tionghwa (geger pecinan), tahun 1741 terjadi peperangan hebat di kraton Kartosuro, Susuhunan minta bantuan pada kyai Besari di Tegalsari, oleh Kyai Besari di kirim seorang santri, yaitu Bagus Harun. Karena Bagus Harun mampu menyelesaikan tugas, dan pemberontakan bisa dipadamkan, Bagus Harun di beri hadiah tanah sewu wuwul (1000 ha) yang dipilihnya sendiri, seterusnya disebut Sewulan.
Sekitar tahun 1742, Desa Sewulan mendapat kemerdekaan penuh dari Kasunanan Kartosuro, kepala Perdikan adalah seorang Kyai dan berkuasa turun-temurun, hingga tahun 1962, para Kyai Sewulan, yaitu :
1.    Ki Bagus Harun atau Kyai Achmad Basyariah,
2.    Kyai Mahdum,
3.    Kyai Mustaram I,
4.    Kyai Mustaram II,
5.    Kyai Wirjogulomo, dan
6.    Kyai Muhammad Ichwan,
Setelah itu Sewulan menjadi Desa Biasa. Ciri khas kekaryaan Desa Sewulan adalah pengrajin Barang dari Besi atau Pande, pelopornya bernama Nitikromo dari Jogjakarta dan Nuryo yang asli dari sewulan. Yang amat menarik ialah adanya empu yang bernama Mohamad Slamet, beliau masih keturunan Empu Suro dari Demak.
Pada masa pemerintahan Belanda, Sewulan tetap berstatus Desa Perdikan, karena Belanda menghargai pejuang yang berasal dari Sewulan, yaitu: Panglima Perang Mancanegara timur ”Surodilogo” waktu Perang Diponegoro.
Desa Sewulan ini juga menjadi kenangan Almarhum Kyai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika masih kecil. Gus Dur merupakan salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Basyariyah. Jadi di Sewulan inilah, tempat bermain tokoh yang pernah menjadi Presiden RI itu, sebelum akhirnya hijrah ke Jombang. Selain Gus Dur, Menteri Agama Maftuh Basyuni juga tercatat sebagai keturunan Kiai Ageng Basyariyah.
Bookmark and Share
Terima kasih Anda telah membaca Babad MADIUN (bagian 17). Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Kejahatan dan Kemuliaan yang lainya?

Ditulis Oleh : tri sulistyo ~ Kejahatan dan Kemuliaan berawal dari CINTA

Tri Sulistyo Sobat sedang membaca artikel tentang Babad MADIUN (bagian 17) ini dipublish pada hari 27 September 2012. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Ingin artikel seperti Babad MADIUN (bagian 17) diatas langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan :

0 Comments
Tweets
Komentar

Post a Comment

Lebih Bijak jika anda berkomentar..

DAFTAR ISI
Widget by Putra Q-Ae