SEMUA BERAWAL DARI... (kata itu diberi nama CINTA)

DIsarankan ...

aaaku. Powered by Blogger.

PROLOG

Tri Sulistyo Sebelumnya aku sampekan maap se-gede2-nya, kalo mungkin aja tulisan ato postingan banyak dari copas punya senior2 dan aku lupa ambilnya. Hingga gak aku cantumin sumbernya. Cuman satu yang aku yakinin bila bila senior semua ikhlas...
> > Babad MADIUN (bagian 1)

Babad MADIUN (bagian 1)

|
SEJARAH MADIUN DAN SEKITARNYA
Sejak jaman prasejarah, Madiun dan sekitarnya telah di diami kelompok-kelompok masyarakat yang telah mempunyai peradaban yang tinggi, karena Madiun dan sekitarnya merupakan suatu wilayah yang subur, banyak sungai besar dan kecil mengalir di wilayah Madiun, diantaranya : sungai Madiun, Bengawan Solo, kali catur, kali nggandong, dan masih banyak lagi sungai-sungai yang penyebutannya tiap desa berbeda.
Banyak fosil dan artefak prasejarah ditemukan di sekitar Madiun, misal di gua-gua daerah perbukitan pantai selatan Pacitan, diantaranya penemuan di Gua Tabuhan dan Dusun Ngrijang, Donorojo. Bahkan para ahli sejarah menyebut Pacitan sebagai Ibukota Prasejarah. Penemuan fosil di Sampung, Ponorogo, penemuan fosil di Sungai Nggandong dan penemuan yang sangat penting, yatu fosil Phitecantropus Erectus di Trinil Ngawi oleh Eugene Dubois (1891). Baru-baru ini ditemukan juga fosil binatang Purba di Kedungbrubus (2011), Penemuan fosil Manusia Purba di Alas Ketonggo Ngawi (2011) selain itu juga banyak penemuan benda peninggalan sejarah yang berasal dari peradaban zaman Mataram kuno sampai Mataram Islam.

Penemuan-penemuan itu diantaranya :
1.    Prasasti Sendang Kamal Maospati (yang 2 di museum Batavia)
2.    Prasasti Mruwak , ditemukan oleh Mahasiswa IKIP PGRI Madiun waktu Kuliah Kerja Lokal, 1975 dibawah bimbingan Drs. Koesdim Heroekoentjoro dan Drs. Arief Soekowinoto
3.    Prasasti Bibrik dan Prasasti Klagen Serut, kedua prasasti disebut kembar karena berasal dari pemerintahan yang sama, yaitu Majapahit. Berisi tentang penegasan atas kekuasaannya diwilayah tersebut.

Benda purbakala yang ditemukan sebelum Kemerdekaan, yaitu :
1.    Batu lumbung banyak ditemukan di wilayah Uteran
2.    Dua buah Genta Kuningan, bak air perunggu, kapak besi, sebuah lumbung dan yoni ditemukan di Kelurahan Nambangan Kidul
3.    Arca Trimurti ditemukan di Kelurahan Oro-oro ombo
4.    Periuk Perunggu ditemukan di Caruban (tersimpan di Museum Batavia)
5.    Arca Durga berangka tahun 1338 saka dan sebuah lumbung berangka 249 di temukan di Uteran (lumbung disimpan di Museum Batavia)
6.    Bekas-bekas istana ditemukan di Desa Gelang, Daha (sekarang sudah lenyap)
7.    Cincin emas ditemukan di Desa Sareng dan Glonggong (disimpan di Museum Leiden)
8.    Sumur Bundar dengan batu bata Zaman Majapahit dan sebuah yoni serta tempat air dari batu berangka tahun 1320 saka ditemukan di Desa Warujayeng
9.    Lumbung dan kuburan yang terbuat dari batu bata Majapahit, disini juga ditemukan benda-benda dari kuningan, emas dan besi di Desa Nglambangan
10.  Arca Ganesha ditemuka di Desa Tawang rejo
11.  Arca pria Polynesia, sebuah arca wanita, du arca Ganesa, sesosok raksasa dan suatu karya menggambarkan seorang pria dan wanita serta arca laki-laki dengan tempat air dari batu ditemukan di Desa Dungus
12.  Arca Dwarapala, sebuah yoni dan dua arca Ganesa ditemukan di Dusun Watu Lesung, Kedondong
13.  Arca Siwa Trimurti dan dua arca Ganesha ditemukan di Dusun Botan, Krandegan
14.  Watu Gilang ditemukan di Kelurahan kuncen
15.  Dua buah arca dari logam ditemukan di Desa Munggut
16.  Beberapa benda dari emas, diantaranya anting ditemukan di Desa Gemarang (disimpan di Museum Batavia)
17.  Dua buah gelang logam, bukan berasal dari zaman hindu, ditemukan di Desa Kresek (disimpan di museum Batavia)

Benda purbakala yang ditemukan sesudah Kemerdekaan yaitu :
1.    Perabot Upacara, dalam sebuah belanga perunggu, terdapat benda-benda berjumlah 13 buah terdiri dari pinggan keramik, talam sirkel besar kecil dari perunggu, sebuah blencong perunggu, Pinggan gondok perunggu, sepasang kaki sandaran perunggu ditemukan di wilayah Dagangan (disimpan di Museum Mpu Tantular Surabaya)
2.    Dua buah batu yoni ditemukan di Desa Nglandung dan dua buah lagi di Desa Mawatsari
3.    Arca Dewi Sri ditemukan di Desa Klagen Serut
4.    Batu Umpak di Kelurahan Sogaten

Penemuan akhir-akhir ini :
1.    Dua buah Arca ditemukan di Desa Sumberejo, Saradan
2.    Relief batu ditemukan di Desa Nglembah, Dolopo
3.    Situs kolam ditemukan di Desa Karangpatihan Mbalong Ponorogo
Bookmark and Share
Terima kasih Anda telah membaca Babad MADIUN (bagian 1). Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Kejahatan dan Kemuliaan yang lainya?

Ditulis Oleh : tri sulistyo ~ Kejahatan dan Kemuliaan berawal dari CINTA

Tri Sulistyo Sobat sedang membaca artikel tentang Babad MADIUN (bagian 1) ini dipublish pada hari 27 September 2012. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Ingin artikel seperti Babad MADIUN (bagian 1) diatas langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan :

0 Comments
Tweets
Komentar

Post a Comment

Lebih Bijak jika anda berkomentar..

DAFTAR ISI
Widget by Putra Q-Ae