Pada intinya, romantisme itu adalah memberi perhatian tanpa dipinta. Romantisme dapat pula kita bangkitkan saat istri kita sedang sibuk-sibuknya dengan tanggung jawab pekerjaan rumahnya. Betapa tidak di saat itu kita membantunya untuk meringankan tugas yang telah melelahkannya, maka di saat itu ia akan merasakan betapa anda telah memperhatikan kondisinya, menghargai rasa lelahnya, dan yang paling so sweet adalah anda telah menunjukkan seakan-akan anda tidak rela bila istri anda terbebani beban pekerjaan yang berat.
Tahukah bila sebenarnya Nabi sudah lebih dulu mengajarkan hal ini? Dan inilah kesaksian langsung dari istri beliau, Aisyah Radiyallahu 'anhu:
Aisyah berkata, "Rasulullah mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya dan menjahitnya". [H.R. Bukhari]
Aisyah berkata, "Rasulullah mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya dan menjahitnya". [H.R. Bukhari]
Al-Aswad bin Yazid bertanya kepada Aisyah, "Apa yang biasa dilakukan Nabi sholallahu 'alaihi wassalam di dalam rumah?" Aisyah menjawab, "Beliau biasa membantu pekerjaan istrinya. Bila tiba waktu shalat, beliau pun keluar untuk mengerjakan shalat". [H.R. Bukhari]
ROMANTIS KEPADA ISTRI ITU BERPAHALA
Inilah keindahan Islam, bermesra-mesraan dengan istri pun termasuk ibadah karena manfaatnya sangat luar biasa besar sekali untuk kehidupan manusia. Jadi, mulai sekarang jangan abaikan romantisme dalam rumah tangga, karena hal itu di dalam pandangan agama sungguh mulia.
Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam bersabda:
"Orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik ahlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap isteri-isteri kalian."
[H.R. Tirmidzi]
Beliau mencontohkan romantisme dalam bermain dan bercanda dengan aplikasi yang murah meriah dan dapat dilakukan siapa saja.
Aisyah berkata: Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam bertanding lari dengan saya dan saya menang. Kemudian saya berhenti, sehingga ketika badan saya menjadi gemuk, Rasulullah bertanding lagi dengan saya dan ia menang, kemudian ia berkata, "Kemenangan ini untuk kemenangan itu".
[H.R. Ahmad dan Abu Daud]
Apa yang dilakukan Nabi bukanlah seperti pertandingan atletik, melainkan suasana canda riang yang lebih mengakrabkan antara suami dengan istri.
ROMANTIS KEPADA ISTRI ITU BERPAHALA
Inilah keindahan Islam, bermesra-mesraan dengan istri pun termasuk ibadah karena manfaatnya sangat luar biasa besar sekali untuk kehidupan manusia. Jadi, mulai sekarang jangan abaikan romantisme dalam rumah tangga, karena hal itu di dalam pandangan agama sungguh mulia.
Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam bersabda:
"Orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik ahlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap isteri-isteri kalian."
[H.R. Tirmidzi]
Beliau mencontohkan romantisme dalam bermain dan bercanda dengan aplikasi yang murah meriah dan dapat dilakukan siapa saja.
Aisyah berkata: Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam bertanding lari dengan saya dan saya menang. Kemudian saya berhenti, sehingga ketika badan saya menjadi gemuk, Rasulullah bertanding lagi dengan saya dan ia menang, kemudian ia berkata, "Kemenangan ini untuk kemenangan itu".
[H.R. Ahmad dan Abu Daud]
Apa yang dilakukan Nabi bukanlah seperti pertandingan atletik, melainkan suasana canda riang yang lebih mengakrabkan antara suami dengan istri.