Pertama, “Ojo dumeh!” artinya jangan mentang-mentang. Jangan
mentang-mentang kaya, jangan mentang-mentang pintar, jangan
mentang-mentang gagah, jangan mentang-mentang kuat terus menindas yang
lain. Nasihat ibu teman saya, “Manusia itu diciptakan ada yang kuat ada
yang lemah, ada yang pintar ada yang kurang pintar, biar yang kuat
membantu yang lemah, yang pintar mengajari yang kurang pintar, bukan
untuk mendzolimi.”
Kedua, “Ojo kagetan!” artinya jangan mudah kaget/ terkejut. Orang yang
mudah terkejut biasanya mudah panik sehingga pikiran tidak lagi jernih
untuk mengambil keputusan. Terkejut juga menghilangkan konsentrasi
sehingga kita bisa kehilangan fokus. Konon orang yang punya penyakit
jantung juga bisa mati mendadak jika terkejut.
Ketiga, “Ojo gumunan!” artinya jangan mudah kagum/ terpana. Orang yang
mudah kagum biasanya gampang dimanfaatkan oleh salesman. Waktu kecil
kalau diajak ke pasar mau beli perlengkapan sekolah, saya sering dipesan
sama bapak agar jangan bilang suka dengan barangnya di depan penjual
karena nanti jadi susah ditawar. Maksudnya, orang yang gumunan (mudah
kagum) biasanya jadi tidak objektif lagi, semua jadi serba bagus, apapun
keadaannya.
Setiap manusia pasti punya hal yang dikenang ketika meninggal. Semoga
tiga wasiat mantan presiden Soeharto ini bisa menjadi jariyah beliau
berupa ilmu yang bermanfaat bagi kita.
“Ojo dumeh! Ojo kagetan! Ojo gumunan!”
Terima kasih Anda telah membaca Tiga Pesan Pak HARTO (Presiden RI ke-2). Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Kejahatan dan Kemuliaan yang lainya?