Sejak jaman
prasejarah, Madiun dan sekitarnya telah di diami kelompok-kelompok masyarakat
yang telah mempunyai peradaban yang tinggi, karena Madiun dan sekitarnya
merupakan suatu wilayah yang subur, banyak sungai besar dan kecil mengalir di
wilayah Madiun, diantaranya : sungai Madiun, Bengawan Solo, kali catur, kali
nggandong, dan masih banyak lagi sungai-sungai yang penyebutannya tiap desa
berbeda.
Banyak fosil dan
artefak prasejarah ditemukan di sekitar Madiun, misal di gua-gua daerah
perbukitan pantai selatan Pacitan, diantaranya penemuan di Gua Tabuhan dan
Dusun Ngrijang, Donorojo. Bahkan para ahli sejarah menyebut Pacitan sebagai
Ibukota Prasejarah. Penemuan fosil di Sampung, Ponorogo, penemuan fosil di
Sungai Nggandong dan penemuan yang sangat penting, yatu fosil Phitecantropus
Erectus di Trinil Ngawi oleh Eugene Dubois (1891). Baru-baru ini ditemukan juga
fosil binatang Purba di Kedungbrubus (2011), Penemuan fosil Manusia Purba di
Alas Ketonggo Ngawi (2011) selain itu juga banyak penemuan benda peninggalan
sejarah yang berasal dari peradaban zaman Mataram kuno sampai Mataram Islam.
Penemuan-penemuan itu
diantaranya :
1.
Prasasti
Sendang Kamal Maospati (yang 2 di museum Batavia)
2.
Prasasti
Mruwak , ditemukan oleh Mahasiswa IKIP PGRI Madiun waktu Kuliah Kerja Lokal,
1975 dibawah bimbingan Drs. Koesdim Heroekoentjoro dan Drs. Arief Soekowinoto
3.
Prasasti
Bibrik dan Prasasti Klagen Serut, kedua prasasti disebut kembar karena berasal
dari pemerintahan yang sama, yaitu Majapahit. Berisi tentang penegasan atas kekuasaannya
diwilayah tersebut.
Benda purbakala yang
ditemukan sebelum Kemerdekaan, yaitu :
1.
Batu
lumbung banyak ditemukan di wilayah Uteran
2.
Dua
buah Genta Kuningan, bak air perunggu, kapak besi, sebuah lumbung dan yoni
ditemukan di Kelurahan Nambangan Kidul
3.
Arca
Trimurti ditemukan di Kelurahan Oro-oro ombo
4.
Periuk
Perunggu ditemukan di Caruban (tersimpan di Museum Batavia)
5.
Arca
Durga berangka tahun 1338 saka dan sebuah lumbung berangka 249 di temukan di
Uteran (lumbung disimpan di Museum Batavia)
6.
Bekas-bekas
istana ditemukan di Desa Gelang, Daha (sekarang sudah lenyap)
7.
Cincin
emas ditemukan di Desa Sareng dan Glonggong (disimpan di Museum Leiden)
8.
Sumur
Bundar dengan batu bata Zaman Majapahit dan sebuah yoni serta tempat air dari
batu berangka tahun 1320 saka ditemukan di Desa Warujayeng
9.
Lumbung
dan kuburan yang terbuat dari batu bata Majapahit, disini juga ditemukan
benda-benda dari kuningan, emas dan besi di Desa Nglambangan
10.
Arca
Ganesha ditemuka di Desa Tawang rejo
11.
Arca
pria Polynesia, sebuah arca wanita, du arca Ganesa, sesosok raksasa dan suatu
karya menggambarkan seorang pria dan wanita serta arca laki-laki dengan tempat
air dari batu ditemukan di Desa Dungus
12.
Arca
Dwarapala, sebuah yoni dan dua arca Ganesa ditemukan di Dusun Watu Lesung,
Kedondong
13.
Arca
Siwa Trimurti dan dua arca Ganesha ditemukan di Dusun Botan, Krandegan
14.
Watu
Gilang ditemukan di Kelurahan kuncen
15.
Dua
buah arca dari logam ditemukan di Desa Munggut
16.
Beberapa
benda dari emas, diantaranya anting ditemukan di Desa Gemarang (disimpan di
Museum Batavia)
17.
Dua
buah gelang logam, bukan berasal dari zaman hindu, ditemukan di Desa Kresek
(disimpan di museum Batavia)
Benda purbakala yang
ditemukan sesudah Kemerdekaan yaitu :
1.
Perabot
Upacara, dalam sebuah belanga perunggu, terdapat benda-benda berjumlah 13 buah
terdiri dari pinggan keramik, talam sirkel besar kecil dari perunggu, sebuah
blencong perunggu, Pinggan gondok perunggu, sepasang kaki sandaran perunggu
ditemukan di wilayah Dagangan (disimpan di Museum Mpu Tantular Surabaya)
2.
Dua
buah batu yoni ditemukan di Desa Nglandung dan dua buah lagi di Desa Mawatsari
3.
Arca
Dewi Sri ditemukan di Desa Klagen Serut
4.
Batu
Umpak di Kelurahan Sogaten
Penemuan akhir-akhir
ini :
1.
Dua
buah Arca ditemukan di Desa Sumberejo, Saradan
2.
Relief
batu ditemukan di Desa Nglembah, Dolopo
3.
Situs
kolam ditemukan di Desa Karangpatihan Mbalong Ponorogo
Terima kasih Anda telah membaca Babad MADIUN (bagian 1). Mungkin Anda tertarik ingin membaca artikel ©Kejahatan dan Kemuliaan yang lainya?